Nama Lina S. Rahmania sudah cukup dikenal dikalangan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menjadi salah satu pelaku UMKM skala nasional dan produknyapun sudah go internasional.
Lina memiliki usaha yang cukup sukses, menjual produk sambal olahan dan berbagai macam lauk berbumbu atau frozen food dengan mereka dagang Sanrah Food.
Sebagai pemilik produk Sanrah Food, saat ini Lina telah memasarkan berbagai macam aneka sambal, mulai dari sambal bawang, sambal bebek, sambal ikan tuna dan sambal kecombrang. Sementara produk lauk berbumbu yang ia pasarkan mulai dari bebek, ayam, burung puyuh, daging sapi mercon, paruh mercon dan sebagainya.
Lina mengatakan, usaha kuliner tersebut sudah dilakoninya sejak 8 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2017. Ia merintis usaha dengan modal hasil pensiunan bersama sang suami dan meminjam uang dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI.
Lina mengatakan, awal sekali merintis usaha, ia meminjam dana KUR sebesar Rp 50 juta. Modal awal ini kemudian ia pakao untuk membeli alat produksi dan bahan-bahan.
Berawal dari modal Rp 5p juta, dan seiriang berkembangnya usaha, saat ini ia bahkan meminjam KUR untuk keperluan modal usaha sampai Rp 200 juta-Rp 300 juta.
Lina mengaku, sejak awal tidak ingin mencari modal selain dari Bank BRI. Menurutnya, Bank BRI memberi kredit dengan bunga yang paling murah, 2 persen.
“Saya sejak awal tidak ingin pinjam atau kredit, karena bunganya mhal, lalu saya ke Bank BRI, rupanya bunganya murah, hanya 2 persen. Sejak saat itu saya mulai ambil KUR BRI,” ujarnya, Sabtu (27/4).
Menurut Lina, saat awal mau meminjam KUR, ia mendatangi kantor BRI cabang Serpong. Menurutnya, layanan Bank BRI sangat memuaskan, dimana ketika mengajukan KUR, karyawan BRI sangat aktif dengan melakukan jemput bola datang kerumahnya.
“Saya yang suka dari BRI itu layanannya bagus banget. Dari awal saya ambil KUR, segala sesuatunya dibantu dan dipermudah oleh karyawan BRI,” ujarnya.
Lina mengatakan, produk Sanrah Food saat ini sudah ada di sejumlah supermarket dan minimarket. Bahkan, saat ini produknya juga telah diekspor ke luar negeri, seperti ke negara Malaisya, Singapura, Australia hingga Jerman.
“Saya sudah ekspor ke Malaisya, Sungapura, Australia sejak dua tahun lalu. Bahkan kemarin baru kirim ke Jerman,” ujarnya.
Lina mengatakan, targetnya untuk tahun ini ialah dapat mengembangkan usahanya dengan cara memperbesar ekspor, menambah varian produk dan pengembangan teknologi dalam mengolah produk.
“Saat ini pengembangannya ingin lebih besar lagi kapasitasnya, tapi usahanya tetap dibidang kuliner saja,” ujarnya.
Kini, setelah 8 tahun merintis usaha dibidang kuliner, berkat dedikasi dan kerja kerasnya selama ini, Lina bahkan sudah menjadi tujuan utama pemerintah dalam menggelar event atau seminar.
Ia pernah bertemu Presiden Jokowi Dodo memamerkan produknya dihadapan Jokowi dalam event UMKM di Jakarta. Ia juga telah banyak mendapat publikasi luas dari media dan konten kreator yang menjadikannya sebahai sosok inspiratif.